post image
KOMENTAR
Bagi Ratna Sitepu, menjadi seorang politisi bukanlah pilihannya. Namun ketika kesempatan itu datang, dia tak akan menyia-nyiakan peluang tersebut. Bersama Partai Hanura, Ratna berjuang dalam pemilihan umum Legislatif 9 April lalu. Dan hasilnya, dia lolos mendapatkan jatah 1 kursi di DPRD Medan periode 2014-2019.

Ibu muda berusia 37 tahun ini terbilang sebagai pendatang baru di dunia politik. Sebelumnya, Ratna Sitepu berprofesi sebagai presenter berita di Deli TV (kini MNC TV), sebuah televisi lokasi di Medan. Bahkan dia pernah berseragam polisi wanita (Polwan) selama 11 tahun, sebelum akhirnya tahun 2007 memilih menjadi warga sipil biasa.

Sejak menanggalkan seragam Polri tujuh tahun lalu, tantangan dalam kehidupannya dimulai. Bahkan dia harus berhadapan dengan sang Ayah, yang mengalami kekecewaan luar biasa.

"Lama kami tak bertegur sapa, kadang kutahan rindu dalam doa. Sudah prinsip dalam keluarga, bahwa apapun keputusan yang diambil, baik atau buruk, tanggungjawab dijunjung di atas kepala," kisah Ratna di akun facebooknya.

Yah, kisah dan perjuangannya menjadi Caleg, secara singkat dia gambarkan dalam status facebooknya itu, sekaligus cara Ratna memaknai Hari Kartini, 21 April lalu.

Puluhan orang memberi komentar serta ratusan lainnya menyukai statusnya itu. Hampir semua komentar bernada seragam, mengucapkan selamat atas keberhasilannya mendapatkan 1 kursi di DPRD Medan. Bahkan tak sedikit yang mengagumi sosoknya melalui lika-liku hidup hingga terjun menjadi seorang politisi pemula.

Sebab, majunya Ratna Sitepu ke kancah politik sempat diremehkan kawan maupun lawan politiknya. Isu penggelembungan suara sempat ditudingkan kepadanya oleh rekan separtainya. Tapi semua berhasil dilewatinya.

Bahkan sang Ayah, Bangkit Sitepu, salah satu politisi senior di Kota Medan, tidak mengira, putrinya itu bisa melewati segala rintangan.

Dan momen mengharukan terjadi saat KPU membacakan hasil pleno bahwa Ratna Sitepu, berhak atas 1 kursi DPRD Kota Medan periode 2014-2019. Sang Ayah menitikkan air mata.

"Aku tak menyangka kau sanggup melewati rintangan ini nakku, berhari-hari kau tak tidur, tak ingat makan. Kau anak perempuanku, kadang kubentak dan kumaki kau nakku, bukan karena aku membencimu, tapi aku takut kau gagal.." kata sang Ayah seperti diunggah Ratna Sitepu dalam status facebooknya itu.

"Ini Ratna Sitepu Pa, Bukan Si Kaleng-kaleng!" bisiknya dengan air mata berlinang. Keduanya lantas berpelukan, penuh haru.

Bagi Ratna, setelah menjadi wakil rakyat dirinya bukan mengejar kebahagiaan pribadi semata, tapi lebih dari itu, untuk pembuktian pada sang ayah. Abdi seorang anak untuk membahagiakan orangtuanya.

"Aku banyak melakukan kesalahan di usia muda. Sering mengecewakan orangtua. Tapi bapakku punya sejuta maaf untukku. Beliau selalu bilang, kau boleh jatuh 7 kali, tapi harus bangkit 8 kali. Maka di usia yang matang ini, semoga aku tak lagi melakukan kesalahan yang kelak mengecewakan," komentar Ratna dalam merespon sebuah pernyataan warga yang memintanya untuk amanah sebagai wakil rakyat.

Pada saatnya nanti, ketika resmi menyandang sebagai wakil rakyat di DPRD Medan, Ratna berjanji untuk tidak membuat orangtuanya merasakan kekecewaan yang sama.  

"Bukan lagi kekecewaan orangtua, anak-anak, keluarga, tapi juga warga Medan," pungkasnya. [ded]

Berikut petikan kalimat Ratna Sitepu yang diposting lewat status facebooknya pada 21 April lalu.

"Teringat tujuh tahun yang lalu, Bapakku menitikkan airmata, saat aku menanggalkan seragam dan lencana kewenangan yang sudah 11 tahun kukenakan. Dari anggota Polri aku berubah menjadi warga sipil biasa. Kutinggalkan beliau dalam kecewa, aku pergi tanpa bicara.

Lama kami tak bertegur sapa, kadang kutahan rindu dalam doa. Sudah prinsip dalam keluarga, bahwa apapun keputusan yg diambil, baik atau buruk tanggungjawab dijunjung di atas kepala.

Kutahan semua pedih dan airmata, tak mau mengadu apalagi meminta. Walau kuyakin, dia pun tahu aku terluka. Sampai saat kami berbaikan pun kadang masih sering berantem, tidak enakan. Maklum, sama-sama keras, egois dan pantang menyerah.

Kadang dalam amarah kuteriakkan,"Ini Ratna Pa, bukan si kaleng-kaleng!"
Dan dia menjawab, "Dan aku bapakmu, sekaligus mamakmu nakku.."

Tadi malam kembali kulihat dia menitikkan airmata, saat dibacakan hasil pleno bahwa Ratna Sitepu, putrinya ini, berhak atas 1 kursi DPRD Kota Medan periode 2014-2019.

Kami berpelukan, rasa haru menyerang. Dengan terbata dia berkata, "Aku tak menyangka kau sanggup melewati rintangan ini nakku, berhari-hari kau tak tidur, tak ingat makan. Kau anak perempuanku, Kadang kubentak dan kumaki kau nakku,bukan karena aku membencimu, tapi aku takut kau gagal.."

Kupeluk dia erat, dan berkata... "Ini Ratna Sitepu, Pa.. bukan si kaleng-kaleng. Aku berjanji takkan lagi mengecewakanmu.."

Selamat Hari Kartini..! Semoga bisa menginspirasi

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa